Tuesday, February 3, 2009

Kenapa kita tak mau bertaubat?

Ada bayak faktor yang dapat menghalangi dan menjauhkan seseorang dari taubat, dan salah satu diantaranya adalah " merasa bahwa dia tidak perlu lagi untuk bertaubat kerna merasa sudah beramal yg cukup dan merasa tidak pernah bermaksiat", sehingga dia merasa cukup dengan amalan amalan yg dia kerjakan dalam kesehari harian nya.

kenapa ini sampai terjadi pada diri sesorang?, maka salah satu jawaban nya adalah kerna dia sangat bodoh dan jauh sekali dari ilmu,kerna kalau seandainya dia adalah orang yg selalu menyibukkan diri dan mengisi sebagian waktunya di majlis majlis ilmu, maka dia akan tahu, bahwa betapa butuhnya dia untuk bertaubat.

Tentunya sebagai umat islam kita akan setuju, bahwa nabi Muhammad SAW adalah profile manusia teragung yang pernah dilahirkan dimuka bumi ini, dialah penghulu para nabi, dia tidak pernah berkata kata dengan hawanya, melainkan perkataan itu adalah wahyu yg diturunkan Allah kepadanya melalui malaikat jibril yg mulia.alquran adalah akhlaknya, sebagaimana jawaban Aisyah ketika di tanya tentang akhlah beliau, tapi justru orang yg paling agung ini sangat banyak bertaubat kepada Rabnya, bahkan dalam salah satu hadits di riwayatkan, bahwa beliau memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah dalam sehari semalam sebanyak seratus kali.

Lihat dan bacalah doa doa yang sering dipanjatkannya, niscaya kita akan mengetahui, betapa besarnya harapan beliau untuk dimasukkan kedalam surga Allah yang paling tinggi, dan juga betapa besarnya kekhawatiran dan rasa takut beliau terhadap azab allah yg selalu mengintai, di dunia maupun di akhirat. padahal beliau adalah orang yg sudah dijamin akan masuk surga, dan bahkan menjadi orang pertama yang akan memasukinya.

Lalu bagaimana dengan kita?, yang kesehari harianya tidak pernah luput dari dosa dan berbuat salah, maka demi allah kita jauh lebih butuh untuk bertaubat, dan memohon ampunan dari yang maha pengampun lagi maha penyayang, kerna sampai sekarang, tidak seorangpun yang dapat menjamin kita akan dapat memasuki surga-Nya dan terhindar dari azab-Nya atau terbebas dari neraka-Nya.

Kebodohan telah menjadi jurang yang memisahkan kita dari bertaubat, bahkan di saat saat yang sangat genting sekalipun dalam kehidupan ini, kita msih saja merasa tidak perlu untuk bertaubat, padahal dengan bertaubat akan dapat merubah kesulitan menjadi kemudahan yang menyenangkan.

Belajarlah dari kisah kaum nabi yunus, ketika mereka melihat azab Allah sudah berada dihadapan mereka, dan akan segera menghancurkan serta meluluh lantakkan kehidupan mereka, maka mereka pun bertaubat dan memohon ampunan dari Allah, sehingga akhirnya Allah pun membebaskan mereka dari azab-Nya.

Berbeda dengan kaum nabi yunus, yang mana ketika mereka melihat azab sudah didepan mata , maka mereka segea kembali kepada allah , bertaubat dan memohon ampunan dari-Nya. maka masyarakat kita sekarang, justru mereka lari dari allah yg akan atau yang telah menurunkan musibah kepada mereka, musibah yang datang silih berganti, tidak membuat keadaan mereka menjadi lebih baik dari sisi mental dan kejiwaan mereka, tapi sebalinya mereka bertambah jauh dari allah yang seharus nya menjadi tempat kembali dan mengadukan segala permasalahn merka. kebodohan telah menjadi pembatas bagi mereka untuk memohon ampunan dan bertaubat kepada allah, dan kebodohan juga yang telah mengantarkan mereka kedalam kesyirikan dan kekufuran yang akan menyebakan musibah selalu datang mengahmpiri mereka, dan itu dapat kita saksikan dalam kehidupan kita sehari2 di negri yang kita cintai ini. indonesia

By : Azzam Alkampary

No comments:

Sign by Danasoft - For Backgrounds and Layouts