Monday, February 23, 2009

Bingung

Ikatlah ilmu dengan menuliskannya!!!

Bingung mau nulis apa, setiap kali saya mencoba untuk menulis, seketika itu juga pikiran saya jadi buntu, padahal ketika saya sedang bekerja, atau lagi santai, terkadang ide ide itu muncul dalam pikran saya, tapi entah kenapa ide itu hilang dengan sendirinya ketika saya sudah duduk di depan laptop, dan memulai memegang keyboard. apa memang saya tidak ada bakat sama sekali untuk menjadi seorang penulis?, bahkan sekalipun hanya sekedar menulis untuk saya sendiri?, entahlah, yang jelas sekarang saya masih tetap berusaha untuk mengetahui sisi sisi kelemahan saya, sehingga saya bisa segera untuk mencarikan jalan keluarnya.
Kemungkinan, bagi orang orang yang baru belajar untuk menulis, mereka harus lebih banyak :
  • membaca, membaca tentang apa saja, selagi bacaan itu bermampaat bagi mereka kerna dengan membaca, akan menambah perbendaharaan kata .
  • kemudian belajar untuk membuat satu kesimpulan dari apa yg telah mereka baca.
  • lalu menuliskannya , apakah itu menuliskan nya diatas buku, atau lansung menulisnya dikomputer atau laptop.

" Ikatlah ilmu itu dengan cara menuliskannya", kalimat itulah yang pernah saya dengar dari salah seorang Dosen yang berkebangsaan Indonesia di KFUPM Dahran KSA.

Membaca memang semakin sering saya lakukan untuk mengisi waktu waktu luang yang saya miliki, khususnya membaca artikel artikel dan berita yang ada di internet, tapi membaut satu kesimpulan dari apa yang saya pahami dari bacaan itu, untuk kemudian dituliskan, dua hal inilah yang sampai sekarang belum pernah saya coba untuk dibiasakan, sehingga sampai sekarang kemampuan saya untuk merangkai kata kata hingga menjadi kalimat kalimat yang bemakna, dan akhirnya menjadi suatu tulisan dari satu atau lebih pokok bahasan yang enak untuk dibaca semua orang , tidak kunjung berkembang.

Sebenarnya bukan hanya dua hal itu saja yg membuat saya jadi stagnan dalam mengembangkan kemampuan untuk menulis, tapi ada hal hal yg sebenarnya lebih urgent dari itu, yaitu kemauan yg kuat, serta kesungguhan dalam diri saya yang belum bisa saya pupuk dan jaga selalu, agar semua itu bisa selalu bersemi dihati ini, bukan seperti apa yang dikatakan orang orang, " Hangat hangat tahi ayam", artinya, bahwa kemauan yang saya miliki, itu tidaklah bisa dikatakan sebagai kemauan tapi mungkin lebih cocok untuk dikatakan angan angan atau mungkin juga hayalan untuk menjadi seoarang penulis. Itulah mungkin problem utamanya, sehingga saya harus mampu keluar dari problem itu segera, lantas, pertanyaan yang muncul dibenak saya sekarang adalah, bagaimana kiat kiat agar kemauan itu bisa selalu tumbuh dan berkembang dalam diri ini hingga menjadi satu kesungguhan untuk mewujudkan apa yang telah saya cita citakan dalam hidup ini untuk menjadi seorang penulis yang bermampaat, bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga buat semua orang tentunya.

Saya yakin bahwa saya pasti bisa mewujudkannya, dan keyakinan itu adalah modal utama yang saya miliki, namun demikian saya juga butuh saran saran dan bantuan dari orang orang yang tentunya sudah punya banyak pengalaman dalam merealisasikan kan cita cita untuk menjadi seorang penulis, kerna itu saya berharap kepada semua orang yang berkunjung ke blog saya ini agar mau berbagi dengan saya, tentang bagaimana caranya, agar kemauan itu tetap stabil dan bahkan selalu meningkat, mungkin dengan berbagi, saya mampu untuk mempercepat accelarasi pembalajaran saya menuju seorang penulis.

By: Azzam alkampary

Wednesday, February 11, 2009

Hari yang berdebu

Debu yang terlihat dalm bengkel
Diluar , parkiran bengkel

"Ini kabut apa debu zam?", itulah pertanyaan teman saya yang belom lama ini menginjakkan kakinya di Dammam KSA, dalam perjalanan kami menuju tampat kerja. "Debu", saya menjawabnya dengan singkat. "apa debu ini bakal lama zam?", dia kembali bertanya. "Biasanya sekitar 2 atau 3 hari, atau terkadang sampai juga seminggu", kembali saya menjawab pertanyaannya.

ya, cuaca pagi ini di Dammam tidak secerah biasanya, pagi ini terlihat agak gelap, bukan kerna mendung atau langgit yang berawan, tapi disebabkan debu yang menyelimuti Dammam dan menyebabkan mentari pagi terlihat buram kekuning kuningan.

Dalam perjalanan kami menuju tempat kerja, debu debu itu masih terlihat begitu tipis, tapi sekitar setengah jam kemudain , ketika kami sudah berada di tempat kerja, tiba tiba saja debu debu itu memenuhi ruangan bengkel, sehingga menyebabkan ruangan bengkel pun menjadi gelap, dan napas terasa menyesak kedada. baru kemudian semua orang sibuk mencari Masker, untuk mengurangi terhirupnya debu ketika bernapas.

Begitulah suasana Dammam pada saat transisi dari musim dingin kemusim panas, atau dari musim panas kemusim dingin, udara kota dammam selalu di penuhi oleh debu debu yg berterbangan, dan terkadang diikuti oleh angin kencang, yang menyebabakan debu semakin tebal mengudara. dan membuat segala sesuatu yang dihnggapinya terlihat kotor kerna dipenuhi debu., dari mobil yang ada dijalanan atau di parkiran, pepohonan sampai pakaian yg kita pakai pun terlihat lusuh dan kusam, bahkan hidung hidung kitapun penuh dengan debu.
By: Azzam alkampary

Sunday, February 8, 2009

Ketika kebenaran datang


Sunnatullah itu pasti selalu ada dalam kehidupan kita, dan kita tidak akan menemukan ada perubahan di dalamnya, kerna itu adalah ketetapan dari Allah SWT, sebagai pencipta, sekaligus pengatur alam semesta, mulai dari semenajak awal penciptaan, sampai kiamat datang memporak porandakan kehidupan ini." Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu". QS. Al fath : 23.

Pertarungan antara Kebenaran dan kebatilan adalah satu sunnatullah yg pasti akan selalu terjadi, kerna yang namanya kebenaran adalah suatu ideologi, dan begitu juga dengan kebathilan, sehingga sangat mustahil sekali kebenaran itu bisa bergabung dan menyatu dengan kebathilan, sebagaimana air dengan minyak yang tidak akan pernah mungkin untuk kita satukan.

Ketika kita dapat membawakan kebenaran itu tampil kepermukaan, maka dengan sendirinya kebatilan akan hilang dari peredaran, "Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap".QS. Al isra' : 81, "Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap". sebaliknya, jika kebatilan telah mendominasi dan mewarnai semua sisi kehidupan, maka kebenaranpun akan sulit terlihat dipermukaan.

Ali RA. pernah berkata: " kebenaran yang tidak terorganisir, akan mudah dikalahkan oleh kebatilan yg terorganisir. Jadi agar kebenaran itu bisa selalu exist, maka para pecinta dan pejuang kebenaran harus mampu meciptakan suatu sistem yang terorganisir dengan rapih, sehingga kebenaran itu tidak mudah di goyang oleh para pengusung kebatilan, sampai kebenaran tersebut menjadi ruh atau spirit bagi semua orang dalam menjalani kehidupan ini, dan apabila kebenaran tersebut telah menjadi spirit bagi semua orang, maka dengan sendirinya, kebatilan itu akan lenyap dan hilang dari peredaran.

By. Azzam Alkampary

Saturday, February 7, 2009

Orang orang romantis



Qais sebenarnya tidak harus bunuh diri. Hidup tetap bisa dilanjutkan tanpa Layla. Tapi itulah masalahnya. Ia tidak sanggup. Ia menyerah. Hidup tidak lagi berarti baginya tanpa layla. Ia memang tidak minum racun. Atau gantung diri. Atau memutus urat nadinya. Tapi ia membiarkan dirinya tenggelam dalam duka sampai napas berakhir. Tidak bunuh diri. Tapi jalannya seperti itu.


Orang-orang romantis selalu begitu : rapuh. Bukan karena romantisme mengharuskan mereka rapuh. Tapi di dalam jiwa mereka ada bias besar. Mereka punya jiwa yang halus. Tapi kehalusan itu berbaur dengan kelemahan. Dan itu bukan kombinasi yang bagus. Sebab batasnya jadi kabur. Kehalusan dan kelemahan jadi tampak sama. Qais lelaki yang halus. Sekaligus lemah. Kombinasi begini banyak membuat orang-orang romantis jadi sangat rapuh. Apalagi saat-saat menghadapi badai kehidupan. Misalnya ketika mereka harus berpisah untuk sebuah pertempuran. Maka cinta dan perang selalu hadir sebagai momen paling melankolik bagi orang-orang romantis.


Mengerikan. Tapi tak terhindarkan. Berdarah-darah. Tapi tak terelakkan. Itu dunia orang-orang jahat. Dan orang-orang romantis datang kesana sebagai korban. Begitu ruang kehidupan direduksi hanya ke dalam kehidupan mereka berdua dunia tampak sangat buruk dengan perang. Tapi kehidupan punya jalannya sendiri. Ada kaidah yang mengaturnya. Dan perang adalah niscaya dalam aturan itu. Maka terbentanglah medan konflik yang rumit dalam batin mereka.


Dan orang-orang romantis yang rapuh itu selalu kalah. Itu sebabnya Allah mengancam orang-orang beriman : kalau mereka mencintai istri-istri mereka lebih dari cinta mereka pada jihad, maka Allah pasti punya urusan dengan mereka. Tapi itulah persoalan inti dalam ruang cinta jiwa. Jika cinta jiwa ini berdiri sendiri, dilepas sama sekali dari misi yang lebih besar, maka jalannya memang biasanya kesana : romantisme biasanya mengharuskan mereka mereduksi kehidupan hanya ke dalam ruang kehidupan mereka berdua saja. Karena di sana dunia seluruhnya hanya damai. Di sana mereka bisa menyambunyikan kerapuhan atas nama kehalusan dan kelembitan jiwa.


Itu sebabnya cinta jiwa selalu membutuhkan pelurusan dan pemaknaan dengan menyatukannya dengan cinta misi. Dari situ cinta jiwa menemukan keterahan dan juga sumber energi. Dan hanya itu yang memungkinkan romantisme dikombinasi dengan kekuatan jiwa. Maka orang-orang romantis itu tetap dalam kehalusan jiwanya sebagai pecinta, tapi dengan kekuatan jiwa yang tidak memungkinkan mereka jadi korban karena rapuh. Ketika kabar syahidnya syekh Abdullah Azzam disampaikan kepada istri beliau, janda itu hanya menjawab enteng, Alhamdulillah, sekarang dia mungkin sudah bersenang-senang dengan para bidadari

Friday, February 6, 2009

Gelar dari minang


Usman Chaniago, supir camat di Payakumbuh, minta berhenti karena ingin merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.Mula-mula dia bekerja sebagai tukang kantau di Tanah Abang, setelah dapat mengumpulkan sedikit modal dimulai pula menggelar dagangannya di pinggir jalan di Tanah Abang.Nasib rupanya memihak kepadanya, beberapa tahun kemudian dia berhasil memiliki kios kain di dalam pasar. Dia pun berkeluarga dan memiliki 2 anak. Bahkan tahun ini dia membangun rumah di Depok, di lingkungan perumahan dosen UI.Karena tetangganya semua akademisi, macam-macam gelarnya, ada Prof., ada Phd. dll. Usman merasa malu kalau papan namanya tidak tercantum gelar seperti tetangganya.Dibuatlah papan naman dari perak, dipesan dari Koto Gadang, dengan nama DR.Usman Chaniago MSc.Ketika ayahnya datang berkunjung, sambil bangga dia bertanya di mana anaknya kuliah, sebab setahu dia, Usman hanya berdagang.Dengan malu-malu Usman menerangkan gelarnya di papan nama, "Nama itu artinyo 'Disiko Rumahnyo Usman Chaniago Mantan Supir Camat'."

Wednesday, February 4, 2009

Hari yang menegangkan

Ujian semester bagi kebanyakan sekolah dan umuiversitas untuk semester genap sudah dimualai, dan bahkan mungkin ada yang sudah selesai, sebelum ujian , tentunya para murid menguras lebih banyak waktunya untuk belajar, mengurangi jam istirahat dan bermain, mengahapal semua materi pelajaran yang akan di ujikan kepada mereka, itu semua mereka lakukan agar mereka mampu menjawab semua soal ujian yg di ujikan kepada mereka dengan tepat dan benar.

Setelah ujian berakhir, tibalah saat saat menegangkan bagi mereka, kerna dalam waktu yang tidak lama lagi, mereka akan segera menerima raport yang disana akan kelihtaan hasil ujian yg baru saja mereka ikuti, terlihatlah disana sajauh mana kesungguhan mereka belajar selama ini, dan berbahagialah mereka yang bersungguh sungguh dalam belajar, dan penyesalan yang akan tiba bagi mereka yang bermalas malasan dan lebih banyak bermain.

Tentunya semua kita yg pernah mengenyam bangku sekolah, pernah merasakan hal hal semcam itu, kesibukan menjelang ujian, dan ketegangan ketika kita akan menerima raport, kebahagian ketika kita mendapatkan hasil yg memuaskan, serta kekecewaan dan penyesalan ketika mendapatkan raport kita penuh denga angka merah, dan itu sungguh sangat memalukan.

Dan pernahkah kita membayangkan bahwa suatu saat di padang mahsyar nanti, kita akan kembali merasa cemas, dan tegang, dan bahkan sangat , sangat, sangat, cemas sekali, ketika kita dihadapkan kepada catatan amal kita selama didunia, yang mana disana tertulis semua apa yg telah kita kerjakan, dan bahkan apa yang kita bicarakan, sampai kepada apa yang pernah terlintas dibenak kita, sementara kita sendiri sudah tidak ingat apa apa tentang itu, tidak satupun perbuatan kita, melain disana telah tercatat dengan rapih dan sempurna, dan tidak ada yg terlewatkan, jika ketika kita disekolah, mungkin saja kita dizalimi sehingga kita mendaptkan nilai yg jelek, tapi disna tidak akan ada yang dizalimi, kerna Allah maha adil dan bijaksana.

Maka beruntunglah orang orang yang mendapatkan catatan amalnya dari sebelah kanannya, kerna itu adalah petanda, bahwa tidak lama lagi dia akan segera menikmati jerih payahnya selama hidup didunia, sebagai mana yang pernah dijanjikan Allah bagi mereka, yaitu Surga, yang di dalamnya ada banyak kenikmatan, dan bahkan disana ada kenikmatan, yang tidak pernah kita dengar sama sekali selama didunia, dan juga tidak pernah kita meliahtnya, dan bahwkan tidak pernah terlintas dipikiran kita, lalu masuklah mereka kedalam surga dengan selamat.

Dan bagi orang orang yang mendaptkan catatan amalnya dari sebelah kiri mereka, sungguh akan menyesal, dan bahkan mereka ingin dikembalikan ke dunia ini, untuk bisa beramal , walaupun hanya sesaat saja, tapi semaunya telah berkahir, penyesalan tidak akan dapat mengembalikan mereka kedunia, kerna pintu neraka sudah terbuka dengan lebar, dan malaikat penjaganya siap untuk melemparkan mereka kedalamnya, dan jadilah mereka sebagai bahan bakarnya, mereka tak henti hentinya disiksa, mereka tidak mati di dalamnya, dan tidak juga hidup, kerna saking dahsyatnya azab yang mereka terima. kita berlindung dari allah dari neraka-Nya yang menyala nyala.

Pertanyaanya, sejauh manakah persiapan kita untuk menghadapi hari itu, sudahkah kita mempergunakan waktu yang kita miliki dengan semaksimal mungkin untuk beribadah kepada-Nya, maka mari kita segera mempersiapkan jawabannya, degan banyak bertaubat dan beramal kepada-Nya, kerna hanya di dunia inilah waktunya untuk beramal, sementara disana, adalah waktu pembalasan.

By: Azzam alkampary

Tuesday, February 3, 2009

Kenapa kita tak mau bertaubat?

Ada bayak faktor yang dapat menghalangi dan menjauhkan seseorang dari taubat, dan salah satu diantaranya adalah " merasa bahwa dia tidak perlu lagi untuk bertaubat kerna merasa sudah beramal yg cukup dan merasa tidak pernah bermaksiat", sehingga dia merasa cukup dengan amalan amalan yg dia kerjakan dalam kesehari harian nya.

kenapa ini sampai terjadi pada diri sesorang?, maka salah satu jawaban nya adalah kerna dia sangat bodoh dan jauh sekali dari ilmu,kerna kalau seandainya dia adalah orang yg selalu menyibukkan diri dan mengisi sebagian waktunya di majlis majlis ilmu, maka dia akan tahu, bahwa betapa butuhnya dia untuk bertaubat.

Tentunya sebagai umat islam kita akan setuju, bahwa nabi Muhammad SAW adalah profile manusia teragung yang pernah dilahirkan dimuka bumi ini, dialah penghulu para nabi, dia tidak pernah berkata kata dengan hawanya, melainkan perkataan itu adalah wahyu yg diturunkan Allah kepadanya melalui malaikat jibril yg mulia.alquran adalah akhlaknya, sebagaimana jawaban Aisyah ketika di tanya tentang akhlah beliau, tapi justru orang yg paling agung ini sangat banyak bertaubat kepada Rabnya, bahkan dalam salah satu hadits di riwayatkan, bahwa beliau memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah dalam sehari semalam sebanyak seratus kali.

Lihat dan bacalah doa doa yang sering dipanjatkannya, niscaya kita akan mengetahui, betapa besarnya harapan beliau untuk dimasukkan kedalam surga Allah yang paling tinggi, dan juga betapa besarnya kekhawatiran dan rasa takut beliau terhadap azab allah yg selalu mengintai, di dunia maupun di akhirat. padahal beliau adalah orang yg sudah dijamin akan masuk surga, dan bahkan menjadi orang pertama yang akan memasukinya.

Lalu bagaimana dengan kita?, yang kesehari harianya tidak pernah luput dari dosa dan berbuat salah, maka demi allah kita jauh lebih butuh untuk bertaubat, dan memohon ampunan dari yang maha pengampun lagi maha penyayang, kerna sampai sekarang, tidak seorangpun yang dapat menjamin kita akan dapat memasuki surga-Nya dan terhindar dari azab-Nya atau terbebas dari neraka-Nya.

Kebodohan telah menjadi jurang yang memisahkan kita dari bertaubat, bahkan di saat saat yang sangat genting sekalipun dalam kehidupan ini, kita msih saja merasa tidak perlu untuk bertaubat, padahal dengan bertaubat akan dapat merubah kesulitan menjadi kemudahan yang menyenangkan.

Belajarlah dari kisah kaum nabi yunus, ketika mereka melihat azab Allah sudah berada dihadapan mereka, dan akan segera menghancurkan serta meluluh lantakkan kehidupan mereka, maka mereka pun bertaubat dan memohon ampunan dari Allah, sehingga akhirnya Allah pun membebaskan mereka dari azab-Nya.

Berbeda dengan kaum nabi yunus, yang mana ketika mereka melihat azab sudah didepan mata , maka mereka segea kembali kepada allah , bertaubat dan memohon ampunan dari-Nya. maka masyarakat kita sekarang, justru mereka lari dari allah yg akan atau yang telah menurunkan musibah kepada mereka, musibah yang datang silih berganti, tidak membuat keadaan mereka menjadi lebih baik dari sisi mental dan kejiwaan mereka, tapi sebalinya mereka bertambah jauh dari allah yang seharus nya menjadi tempat kembali dan mengadukan segala permasalahn merka. kebodohan telah menjadi pembatas bagi mereka untuk memohon ampunan dan bertaubat kepada allah, dan kebodohan juga yang telah mengantarkan mereka kedalam kesyirikan dan kekufuran yang akan menyebakan musibah selalu datang mengahmpiri mereka, dan itu dapat kita saksikan dalam kehidupan kita sehari2 di negri yang kita cintai ini. indonesia

By : Azzam Alkampary

Monday, February 2, 2009

Free Gaza

Kemaren kita berharap, bahwa Gaza akan segera di bangun kembali pasca agresi yahudi ke Gaza selama 22 hari , tapi setelah membaca berita hari ini, harapan itu menjadi pupus, kerna kementrian luar negri Mesir mengambil langkah kontropersial untuk menutup gerbang perbatasan dari Mesir menuju Gaza, penutupan itu berlaku untuk semua arus manuasia dan lalu lintas barang, terhitung mulai kamis 05/02 mendatang.


Zionist yahudi memang telah mendesak Mesir agar menjaga ketat daerah perbatasan mesir dan Gaza, dan dengan sepenuh hati mesirpun mulai memasang camera pengintai dan alat sensor diseluruh perbatasan dengan Gaza, untuk mencegah Hamas menyelundupkan senjata, tentunya semua itu atas bantuan amerika, francis dan jerman.


Konflik Gaza bukanlah konflik seperti yang tersebar di pikiran banayak orang, yaitu konflik antara zionist yahudi dengan Hamas , tetapi disini adalah konflik antara proyek proyek zionist dan kepercayaan , etika , moral, nilai nilai, pandangan hidup, dan hak asasi manuasia, sehingga menjadikan konflik ini bukan hanya menjadi permasalahan umat islam saja, tapi juga menjadi permasalahan semua manusia yang menginginkan perdamaian, yang menentang segala macam bentuk kezaliman, serta penjajahan dan para sekutunya.


Jadi, kita selaku umat islam, khususnya para ulama dan pemerintah sebagai pemegang pengambilan keputusan, harus segera bergerak menyadarkan umat ini agar turut andil dalam mengkampnyekan nilai nilai tersebut keseluruh manusia yg hidup di jagad raya ini, agar mereka ikut dalam melawan ketidakadilan, penindasan, kezaliman , penjajahan dan segala bentuk kemungkaran yang ada di muka bumi ini, khususnya apa yg terjadi di Gaza.


Dan akhirnya, ketika kita sudah berusaha untuk membantu Saudara saudara kita yang ada di Gaza, dengan segala keterbatasan dan kemampuan yang ada pada kita, janganlah kita melupakan mereka dalam doa dan munajat kita kepada Allah SWT, doakan mereka agar diberikan kesabaran dalam menghadapi ujian yang mereka jalani, dan agar mereka diberikan keteguhan untuk selalu berpegang dengan tali agama Allah yg kita cintai ini, dan agar hati hati merka bersatu dalam mengahadpi musuh musuh mereka, yang juga merupakan musuh kita, serrta musuh kemanusian, dan terakhir, agar Allah menganugrahkan mereka kemenagan atas para musuh.


Disamping kita berdoa buat saudara saudara kita yang ada di Gaza, mari kita juga berdoa, agar Allah segera menghancurkan zionis Yahudi dan semua sekutu sekutunya, dan menjadikan mereka sebagai pelajaran bagi orang orang yg hidup setelah kita. bahwa semua orang yang berani menantang Allah, mereka pasti akan binasa.

Sunday, February 1, 2009

Gazaku tercinta

Hari ini seorang teman dari bangkinang datang berkunjung ke MPku, dia mengisi buku tamu yang tersedia, membalas comment yg pernah aku tulis di MPnya hari jumat yang lalu, dalam replynya dia bertanya kepada ku tentang kondisi palestina terkini, maka aku pun menjawab dengan singkat: " Setelah yahudi memporak porandakan Gaza, sekarang kita harus membangun Gaza kembali , dan jangan lupa doakan saudara saudara kita yang ada disana".
Agresi Yahudi yang merupakan saudara saudaranya kera dan babi, ke Gaza memang telah menyebabkan kehancuran dimana mana di setiap sudut gaza,perumahan ,rumah sakit, sekolahan, dan masjid masjid telah mereka ratakan dengan tanah, dengan peralatan perang tercanggih yg mereka miliki, sehingga yg tersisah hanya puing puing yg tidak bisa di harapkan dan menjadi onggokan serpihan yang harus segera di bersihkan, bukan hanya itu, korban pun berjatuhan, den merenggut nyawa kurang lebih 1600 orang, seperti yang dilaporkan Riau post tgl 31 januari, yang kebanyakan mereka adalah wanita dan anak anak yang merupakan warga sipil, semoga allah menerima mereka sebagai syuhda disisi-Nya. belum lagi disana ada ribuan warga yg terluka, semoga allah meberikan kesmbuhan kepada merka, serta mampu bersabar terhadap derita yg mereka alami, dan diberikan keteguhan hati agar tetap istiqomah dalam beragama.
Secara fisik, yahudi mungkin telah berhasil menghancurkan gaza, tapi mereka tidak pernah berhasil menghancurkan keimanan di hati rakyat dan pejuang gaza, dan juga tidak mampu memadamkan semangat juang warga gaza untuk mendapatkan kembali hak hak mereka, terutama hak dalam melaksanakan agama yg mereka yakini kebenaranya, dan untuk membebaskan Al quds, dari penjajahan Yahudi terlaknat. dan itu dapat kita saksikan setalh perang usai, dalam kondisi yg darurat dan apa adanya, mereka tidak pernah berputus asa, serta saling menyalahkan , tapi mereka ttp bahu membahu , dalam membangun kembali gaza tercinta, sekalipun tanpa adanya masjid, mereka berkumpul untuk sholat berjamaah, melakukan pengajian pengajian untuk mengecash kembali keimanan mereka. dari anak anak samapai orang orang tua.
By: Azzam alkamapry

Sign by Danasoft - For Backgrounds and Layouts